Stainless steel 304 menghadapi kesulitan dalam proses pengelasan fusi akibat retak panas, sensitisasi oleh pembentukan karbida kromium, serta distorsi termal yang tinggi. One-step double-acting friction stir welding dikembangkan sebagai solusi melalui penggunaan dua tool yang bekerja simultan dari sisi atas dan bawah material, sehingga meningkatkan penetrasi sambungan dan mengurangi cacat. Analisis perilaku aliran material dan distribusi panas dilakukan secara numerik menggunakan simulasi Computational Fluid Dynamics (CFD) berbasis Ansys Fluent. Pemodelan mencakup variasi bentuk pin (cylindrical, conical, triflat, tapered triflat), arah putaran tool, dan jarak pin overlap. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kombinasi pin berbentuk tapered triflat, arah putaran tool berlawanan, dan overlap 1 mm menghasilkan pola aliran material paling stabil serta distribusi suhu paling merata, sehingga meningkatkan kualitas dan efisiensi proses pengelasan.