×
Cookies menjadi camilan yang banyak diminati oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari anak – anak hingga orang dewasa. Konsumsi cookies yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti diabetes. Cookies pada umumnya memiliki kandungan lemak dan gula yang tinggi, serta rendah serat. Inovasi diperlukan pada cookies dengan menambahkan tepung – tepung yang berpotensi meningkatkan nilai gizi cookies dan berfungsi menekan nilai impor gandum. Tepung yang dapat digunakan, seperti tepung jagung dan tepung ubi jalar kuning dikarenakan memiliki manfaat sebagai pangan fungsional. Kandungan serat pada tepung jagung dapat mencegah penyakit degeneratif seperti diabetes melitus dan kandungan beta-karoten pada tepung ubi jalar kuning juga dapat menjadi antioksidan yang membantu mencegah penyakit degeneratif karena dapat menangkal radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan formula pada cookies dengan penambahan tepung jagung dan tepung ubi jalar kuning terhadap karakteristik fisik (tekstur atau kekerasan dan warna), karakteristik kimia (kadar air, abu, protein, serat kasar, dan aktivitas antioksidan), dan sensoris, serta formula terbaik cookies. Formulasi tepung yang digunakan berupa presentase tepung ubi jalar kuning, tepung jagung, dan tepung terigu. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perbedaan formula tepung yang digunakan akan berpengaruh terhadap karakteristik fisik mencakup tekstur/kekerasan, lightness, dan yellowness, karakteristik kimia pada kadar serat kasar, serta karakteristik sensoris yang mencakup warna, rasa, aroma, tekstur, dan overall pada cookies. Namun, tidak berpengaruh terhadap karakteristik fisik yang berupa redness, karakteristik kimia yang berupa kadar air, kadar abu, kadar protein, dan aktivitas antioksidan. Formula terbaik adalah formulasi cookies ke-4 dengan kandungan tepung ubi jalar kuning 40%, tepung jagung 20%, dan tepung terigu 40%.