ABSTRAK
Fatimah Qurrotul Ngain. B0121035. 2025. Satuan Lingual dalam Pawukon
Horoskop Jawa Wilujêngan Wuku Kulawu di Museum Radya Pustaka Surakarta
(Kajian Etnolinguistik). Skripsi: Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Permasalahan dalam penelitian ini, adalah: (1) bagaimanakah prosesi
Wilujêngan Wuku Kulawu di Museum Radya Pustaka Surakarta?, (2) apa sajakah
satuan lingual dalam pawukon horoskop Jawa Wilujêngan Wuku Kulawu di Museum
Radya Pustaka Surakarta?, dan (3) bagaimanakah makna kultural mengenai satuan
lingual Wilujêngan Wuku Kulawu, serta pola pikir dan pandangan hidup masyarakat
dalam pelaksanaan Wilujêngan Wuku Kulawu?. Tujuan penelitian ini, adalah: (1)
mendeskripsikan prosesi Wilujêngan Wuku Kulawu di Museum Radya Pustaka
Surakarta, (2) menyebutkan satuan lingual dalam pawukon horoskop Jawa
Wilujêngan Wuku Kulawu di Museum Radya Pustaka Surakarta, yang mengandung
makna leksikal dan makna gramatikal dari berbagai macam ubarampe Wilujêngan
Wuku Kulawu, dan (3) mendeskripsikan makna kultural mengenai satuan lingual
Wilujêngan Wuku Kulawu, serta pola pikir dan pandangan hidup masyarakat
mengenai pelaksanaan Wilujêngan Wuku Kulawu.
Sumber data dalam penelitian berupa peristiwa pelaksanaan acara
Wilujêngan Wuku Kulawu dari awal-akhir, dokumen tertulis Naskah Jawa Kuna
Pawukon Mawi Gambar dan Buku Pawukon Jangkep, dan 3 informan. Data
penelitian ini berupa satuan lingual bentuk monomorfemis, polimorfemis,
fraseologis, pola pikir, dan pandangan hidup masyarakat dalam pelaksanaan
Wilujêngan Wuku Kulawu. Jenis penelitian ini, adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Metode dan teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara
(dengan teknik rekam, teknik simak, cakap, dan catat), dan dokumentasi. Metode dan
teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah metode padan
referensial dengan teknik dasar PUP, teknik lanjutan HBS dan HBB, metode agih
dengan teknik dasar BUL dan teknik lanjutan berupa teknik ulang. Penyajian hasil
analisis data dengan metode formal dan informal.
Hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) wilujêngan Wuku
Kulawu, awalnya semua ubarampe dipersiapkan terlebih dahulu, dibacakan doa serta
mantra, dan penutup acaranya yaitu seseorang yang telah diwilujêngi diberi intuk
intuk (dalam istilah Jawa), serta diberikan kepada masyarakat yang menghadiri acara
tersebut, (2) penelitian ini terdapat bentuk monomorfemis, polimorfemis, dan
fraseologis berjumlah 30 istilah. (3) makna kulturalnya adalah lebih mendekatkan
diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan leluhur. Pola pikir dan pandangan hidup
masyarakat dalam wilujêngan Wuku Kulawu terbagi ke dalam segi ekonomi, sosial,
budaya, pendidikan, pertanian, dan kearifan lokal.
Kata- kata kunci : satuan lingual, etnolinguistik, horoskop, wilujêngan wuku kulawu,
makna kultural.