Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menjelaskan potensi kearifan lokal dalam tradisi wahyu kliyu, 2) menjelaskan representasi nilai pendidikan dalam tradisi wahyu kliyu, 3) menjelaskan pemanfaatan kearifan lokal dan nilai pendidikan karakter dalam tradisi wahyu kliyu sebagai materi ajar bermuatan budaya lokal. Penelitian etnografi ini menggunakan prosedur Creswell dan Poth yang terdiri 7 tahap yaitu: 1) memastikan bahwa etnografi adalah desain yang paling tepat digunakan untuk mempelajari masalah penelitian, 2) mengidentifikasi kelompok budaya untuk dipelajari, 3) memilih tema, isu, atau teori budaya untuk dipelajari dari kelompok budaya, 4) enentukan tentukan jenis etnografi yang akan digunakan, 5) mengumpulkan informasi dalam konteks atau tempat di mana kelompok tinggal atau beraktivitas, 6) dari sekian banyak sumber yang terkumpul, ahli etnografi menganalisis data untuk mendeskripsikan kelompok budaya dan tema yang muncul dari kelompok tersebut lalu membuat interpretasi secara keseluruhan, 7) membentuk seperangkat aturan atau generalisasi tentang bagaimana kelompok budaya tersebut sebagai produk akhir dari analisis ini.Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) potensi kearifan lokal yang ditemukan pada tradisi wahyu kliyu milik masyarakat Desa Jatipuro terbagi menjadi komunikasi dan pertukaran pengetahuan, filosofi dan pandangan hidup, serta praktik dan strategi untuk hidup yang berkelanjutan, 2) penelitian terhadap tradisi wahyu kliyu menunjukkan bahwa teradapat delapan nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam tradisi wahyu kliyu, yaitu nilai pendidikan karakter terdiri dari nilai religius yang merupakan temuan paling dominan,  kemudian diikuti nilai toleransi, nilai kreatif,  nilai demokratis, nilai semangat kebangsaan, nilai komunikatif, nilai peduli lingkungan, dan nilai peduli sosial, 3) Pemanfaatan tradisi dapat dilakukan dengan mengemas teks menjadi media untuk kompetensi dasar 3.4 kelas X SMA.