Haikal Elbaitsa Arkaan, K4415022. PEMBANGUNAN TRANSPORTASI KERETA API DAN PENGARUHNYA TERHADAP EKOLOGI KOTA SURAKARTATAHUN 1864-1942. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2022.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan: (1) Pembangunan transportasi kereta api di Surakarta dari tahun 1864-1942. (2) pengaruh pembangunan transportasi kereta api terhadap ekologi kota Surakarta tahun 1864-1942.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah historis. Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode historis antara lain heuristik, kritik sumber, interpretasi data, dan historiografi. Sumber data yang digunakan adalah sumber primer berupa arsip kereta api dari Rekso Pustoko Mangkunegaran dan sumber sekunder berupa buku, jurnal, serta artikel tentang kereta api masa kolonial. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik studi kepustakaan. Teknik analisis data dengan melakukan kritik ekstern yakni pengujian fisik sumber arsip dan koran untuk memperhatikan penerbit dan tahun penerbitan sumber. Kritik intern juga dilakukan untuk menguji kredibilitas sumber dengan cara membandingkan dan membaca sumber dengan seksama. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan: (1) Pendangkalan sungai terjadi karena pembukaan lahan disekitar bantaran sungai untuk perkebunan sehingga menghambat proses pengiriman barang ke pelabuhan. Pemerintah Belanda mencanangkan pembangunan transportasi kereta api pada tahun 1860 guna menunjang pengangkutan hasil komoditi. Pembangunan jalur kereta api di mulai pada tahun 1864 dari Semarang dan pada tahun 1883 pembangunan selesai sampai Kota Surakarta . Transportasi kereta api kemudian berkembang sangat pesat. (2) Perkembangan jaringan transportasi di Surakarta memudahkan mobilitas masyarakat dan berdampak kepada perpindahan pusat perekonomian. Perpindahan pusat perekonomian ini disebabkan oleh tergesernya transportasi jalur air di Sungai Bengawan Solo. Berpindahnya pusat perekonomian yang awalnya berada di bantaran sungai menjadi ke tengah pusat kota membawa perubahan dalam ekologi Kota Surakarta. Perpindahan pusat perekonomian ini kemudian memunculkan beberapa pasar tradisional yang tersebar di seluruh wilayah kota Surakarta seperti pasar Gede, pasar Kliwon, pasar Legi, pasar Wage, dan pasar Jebres. Selain perkembangan pemerintah juga melakukan pembangunan infrastruktur dan penambahan sarana prasarana kota seperti Bank, Sarana Listrik, Saluran Air bersih, sarana kesehatan, ruang hijau kota serta sarana hiburan rakyat. Pembangunan ini menggambarkan bahwa Kota Surakarta mengalami modernisasi di bidang sosial dan budaya sebagai dampak dari pembangunan jaringan transportasi kereta api.