Ely Lailatul Maghfiroh. B0121032. 2025. Naluri Kecemasan Tokoh Utama

dalam Novel Mekaring Kembang Tresna Karya Bambang Saparyono

(Tinjauan Psikologi Sastra). Skripsi: Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah

keterkaitan antarunsur struktural novel Mekaring Kembang Tresna karya

Bambang Saparyono, (2) bagaimanakah kepribadian tokoh utama dalam novel

Mekaring Kembang Tresna karya Bambang Saparyono, (3) bagaimanakah wujud

naluri kecemasan tokoh utama dalam novel Mekaring Kembang Tresna karya

Bambang Saparyono.

Tujuan penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan keterkaitan antarunsur

struktural novel Mekaring Kembang Tresna karya Bambang Saparyono, (2)

mendeskripsikan kepribadian tokoh utama dalam novel Mekaring Kembang

Tresna karya Bambang Saparyono, (3) mendeskripsikan wujud naluri kecemasan

tokoh utama dalam novel Mekaring Kembang Tresna karya Bambang Saparyono.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian sastra yang bersifat deskriptif

kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah novel Mekaring Kembang Tresna

karya Bambang Saparyono. Data dalam penelitian ini berupa: (1) informasi

tentang keterkaitan antarunsur struktural novel Mekaring Kembang Tresna karya

Bambang Saparyono menggunakan teori Robert Stanton, (2) informasi tentang

kepribadian tokoh utama dalam novel Mekaring Kembang Tresna karya Bambang

Saparyono menggunakan teori Sigmund Freud, (3) informasi tentang naluri

kecemasan dalam novel Mekaring Kembang Tresna karya Bambang Saparyono

menggunakan teori Sigmund Freud. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini

menggunakan teknik analisis isi (content analysis). Teknik analisis data pada

penelitian ini adalah analisis struktural menggunakan teori Robert Stanton dan

psikologi sastra menggunakan teori Sigmund Freud pada teks novel Mekaring

Kembang Tresna karya Bambang Saparyono.

Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) novel Mekaring

Kembang Tresna karya Bambang Saparyono memiliki keterkaitan antarunsur

struktural membentuk kesatuan yang utuh dan menciptakan makna secara

keseluruhan cerita, (2) kepribadian Raditya cenderung pada superego yaitu

menjunjung tinggi nilai moral, (3) mengungkapkan wujud naluri berupa sikap

naluri kehidupan dan kematian dan kecemasan berupa kecemasan neurotik pada

Raditya.