×
Latar belakang penelitian ini adalah adanya teks wacana yang membahas fenomena
stereotip dan keresahan mahasiswa Sastra Indonesia ketika lulus kuliah. Wacana tersebut
berjudul “Beban Ganda Lulusan Sastra Indonesia Jika Ingin Jadi Sastrawan” yang
dipublikasikan di Mojok.co. Wacana tersebut menyoroti stereotip terhadap mahasiswa Sastra
Indonesia, khususnya mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam upaya menjadi
sastrawan. Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1)
bagaimana struktur teks dalam bentuk makrostruktur, superstruktur, dan mikrostruktur dalam
wacana “Beban Ganda Lulusan Sastra Indonesia Jika Ingin Jadi Sastrawan”; dan (2)
bagaimana konteks sosial serta kognisi sosial yang membangun wacana tersebut. Penelitian
ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan struktur teks yang meliputi struktur makro,
superstruktur, dan mikrostruktur dalam wacana tersebut; dan (2) mendeskripsikan konteks
sosial serta kognisi sosial yang membentuk wacana “Beban Ganda Lulusan Sastra Indonesia
Jika Ingin Jadi Sastrawan”.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan data berupa unsur-unsur
kebahasaan yang mencakup kata, frasa, kalimat, dan paragraf dalam wacana “Beban Ganda
Lulusan Sastra Indonesia Jika Ingin Jadi Sastrawan” yang dipublikasikan di Mojok.co pada
10 Juli 2019. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dan
metode cakap dengan teknik catat. Sementara itu, metode analisis data yang digunakan adalah
metode padan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) struktur teks dalam wacana tersebut meliputi
aspek tematik, skematik, semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris; dan (2) konteks sosial yang
membangun wacana mencerminkan adanya aspek kekuasaan dan akses untuk memengaruhi
masyarakat serta menentukan posisi peran penulis dalam wacana. Dari sisi akses, penulis
memiliki kewenangan dan bekal pengetahuan sebagai bagian dari kelompok mahasiswa Sastra
Indonesia sekaligus sebagai penulis di Mojok.co, sehingga memiliki ruang untuk menentukan
isu, sudut pandang, dan narasi. Pada dimensi kognisi sosial, wacana ini mencakup
pengetahuan, sikap dan opini, serta ideologi penulis. Melalui tulisannya, penulis menunjukkan
bahwa fenomena yang diangkat berasal dari pengalaman pribadi dan hasil interaksi sosial yang
telah ia alami.