Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemenuhan perlindungan hukum atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan hambatannya di PT Sinar Semesta.

Penelitian ini didasarkan pada pendekatan yuridis empiris dengan menelaah implementasi norma hukum dalam praktik kerja di lingkungan PT Sinar Semesta. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Sumber data diperoleh melalui wawancara dengan manajemen perusahaan dan pekerja, observasi langsung di area produksi, serta studi dokumentasi terhadap peraturan internal perusahaan dan laporan kecelakaan kerja. Penelitian ini menggunakan teknik analisis metode deskriptif kualitatif, yaitu memberikan penjelasan dan membandingkan pelaksanaan K3 di PT Sinar Semesta dengan standar nasional K3 yang ditetapkan oleh Kementrian Ketenagakerjaan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan perlindungan hukum keselamatan dan kesehatan kerja terhadap pekerja produksi di PT Sinar Semesta belum sepenuhnya terpenuhi karena belum adanya fasilitas kesehatan yang berada khusus di lingkungan perusahaan, belum diterapkannya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), dan belum dibentuknya Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). Adapun hambatannya disebabkan oleh dua faktor. Pertama, hambatan sikap dan budaya, yaitu kelalaian pekerja dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan kurangnya sosialiasi serta pelatihan. Kedua, hambatan pengawasan dan evaluasi karena belum dibentuknya Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) selaku lembaga internal dan  kurang optimalnya pengawasan yang dilakukan oleh Satwasker selaku lembaga eksternal. Rekomendasi penelitian ini menekankan pentingnya penguatan supervisi internal dan peningkatan kesadaran hukum pekerja guna menjamin perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang berkelanjutan.