Latar Belakang: Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai oleh resistensi insulin dan hiperglikemia persisten. Terapi standar seperti metformin memiliki keterbatasan, termasuk efek samping gastrointestinal dan pembatasan penggunaan pada pasien dengan gangguan ginjal. Fraksi bioaktif yang mengandung ekstrak Lagerstroemia speciosa dan Cinnamomum burmanii, telah diteliti memiliki potensi meningkatkan sensitivitas insulin serta memperbaiki profil glikemik dan lipid. Metode: Penelitian ini merupakan uji klinis teracak dengan desain pretest-posttest control group melibatkan 33 pasien DMT2 yang baru terdiagnosis dan belum pernah mengonsumsi obat antidiabetik. Subjek dibagi menjadi tiga kelompok: terapi metformin, fraksi bioaktif dan kombinasi metformin-fraksi bioaktif. Intervensi dilakukan selama 8 minggu dengan pengukuran kadar HbA1c, HOMA-IR, GDP, dan TTGO sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil: Semua kelompok menunjukkan penurunan bermakna pada kadar HbA1c, GDP, TTGO, dan HOMA-IR setelah intervensi. Tidak ditemukan perbedaan bermakna antar kelompok pada nilai akhir parameter tersebut, namun kombinasi metformin dan fraksi bioaktif Lagerstroemia speciosa dan Cinnamommum burmanii memberikan penurunan rata-rata yang paling besar dibandingkan kelompok lain. Data juga menunjukkan bahwa fraksi bioaktif Lagerstroemia speciosa dan Cinnamommum burmanii secara mandiri memberikan hasil serupa dengan metformin dalam memperbaiki resistensi insulin dan kontrol glikemik. Kesimpulan: Fraksi bioaktif Lagerstroemia speciosa dan Cinnamommum burmanii efektif menurunkan resistensi insulin dan memperbaiki kontrol glikemik pada pasien DMT2 yang baru terdiagnosis. Efektivitasnya sebanding dengan metformin, dan penggunaannya secara kombinasi dapat memberikan hasil yang lebih optimal. Fraksi bioaktif Lagerstroemia speciosa dan Cinnamommum burmanii berpotensi menjadi pilihan terapi komplementer yang aman dan efektif pada tatalaksana DMT2.