Penggunaan sistem pembayaran digital di Indonesia terus meningkat, salah satunya melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang diluncurkan oleh Bank Indonesia sebagai solusi transaksi nontunai. Generasi Z merupakan kelompok usia dominan dalam ekosistem digital karena cenderung memilih metode yang mudah, cepat, praktis, dan fleksibel. Selain menawarkan kenyamanan dan keamanan, penggunaan QRIS juga dinilai sesuai dengan karakteristik perilaku Generasi Z yang mengutamakan efisiensi dalam bertransaksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah variabel pendapatan, harga, dan kemudahan berpengaruh terhadap keputusan Generasi Z Kota Surakarta dalam menggunaan QRIS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden Generasi Z yang pernah bertransaksi di Solo is Solo Street Art Market. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan, harga, dan kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan penggunaan QRIS. Di antara ketiga variabel tersebut, kemudahan merupakan faktor yang paling dominan. Temuan ini mengindikasikan bahwa transformasi digital dalam sistem pembayaran dapat menjadi katalisator penting bagi pembangunan ekonomi lokal. Akses terhadap sistem pembayaran digital yang mudah, cepat, dan inklusif mendorong partisipasi generasi muda ke dalam ekosistem ekonomi digital. Dengan meningkatnya literasi dan adopsi QRIS di kalangan generasi Z, potensi pertumbuhan ekonomi berbasis digital di sektor perdagangan, jasa, dan UMKM menjadi semakin bersar.