Penelitian ini mendeskripsikan dan mengkaji penyebab terjadinya kecelakaan lalulintas di perlintasan kereta api. Serta untuk menganalisis kasus terkait pertanggungjawaban pidana pengguna jalan yang karena kelalaiannya menyebabkan terjadinya kecelakaan kereta api.Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Jenis data sekunder meliputi bahan hukum primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan kemudian mencatat dan mengutip terhadap data tersebut. Selanjutnya teknis analisis yang digunakan adalah metode deduksi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perbuatan kelalaian yang menyebabkan kecelakaan kereta api diantaranya dikarenakan perbuatan kelalaian petugas sarana perkeretaapian; perbuatan kelalaian petugas sistem prasarana; perbuatan kelalaian operator kereta api; perbuatan kelalaian pengguna jalan; dan perbuatan kelalaian petugas dalam manajemen risiko gangguan alam. Pihak yang melakukan kelalaian tersebut dapat dimintai pertanggungjawaban jika terbukti perbuatannya melanggar hukum. 2) Dalam Putusan Pengadilan Negeri Semarang Nomor 706/Pid.Sus/2023/PN.Smg, majelis hakim menetapkan bahwa pengguna jalan dapat dimintai pertanggungjawaban pidana atas kelalaiannya yang menyebabkan kecelakaan kereta api, dengan dasar Pasal 310 ayat (1) UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Hakim mempertimbangkan fakta persidangan serta keadaan yang memberatkan dan meringankan dalam menjatuhkan putusan.