Nesa Aureola Pribalisty, B0221052, 2025. “Toponimi Penamaan Kampung di

Kecamatan Pasar Kliwon Kota Madya Surakarta: Kajian Etnolinguistik.” Skripsi:

Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret,

Surakarta.

Penelitian ini berlatar belakang dari fenomena penggunaan bahasa dalam

penamaan kampung yang mencerminkan hubungan erat antara bahasa, budaya, dan

sejarah masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon yang memiliki

kedekatan historis dan geografis dengan Keraton Kasunanan Surakarta.

Permasalahan yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi: (1) bagaimana

kategorisasi aspek toponimi yang menjadi dasar penamaan kampung di Kecamatan

Pasar Kliwon Kota Madya Surakarta, (2) bagaimana bentuk satuan lingual nama-

nama kampung tersebut, dan (3) bagaimana makna leksikal dan kultural yang

terkandung dalam nama-nama kampung tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk: (1)

mendeskripsikan kategorisasi aspek toponimi dalam penamaan kampung

berdasarkan dimensi perwujudan, kemasyarakatan, dan kebudayaan, (2)

mendeskripsikan bentuk satuan lingual nama-nama kampung berdasarkan analisis

struktural, serta (3) mendeskripsikan makna leksikal dan makna kultural kampung

sebagai bagian dari identitas linguistik dan budaya masyarakat Pasar Kliwon. Teori

yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori etnolinguistik dari Alessandro

Duranti dan teori toponimi dari Sudaryat.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

Data penelitian berupa nama-nama kampung yang diperoleh dari dua sumber, yakni

sumber primer melalui observasi dan wawancara dengan informan lokal, serta

sumber sekunder dari referensi pustaka seperti Baoesastra Djawa dan buku

Toponimi Kutha Sala jilid 1 dan 2. Metode penyediaan data menggunakan metode

simak, teknik rekam, teknik catat, dan studi pustaka. Tahapan analisis dilakukan

melalui pendekatan deskriptif yang bertujuan memberikan pemahaman terhadap

realitas kebahasaan dalam konteks sosial-budaya. Teknik analisis yang digunakan

dalam penelitian ini mencakup analisis bahasa secara struktural dan etnolinguistik

untuk mengeksplorasi makna yang terkandung dalam nama-nama kampung, baik

dari sisi bentuk maupun nilai budaya yang direpresentasikannya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aspek toponimi yang ditemukan

terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu aspek perwujudan (hidrologis, geomorfologis,

biologis-ekologis), aspek kemasyarakatan (tokoh dan status sosial), dan aspek

kebudayaan (cerita rakyat, legenda, dan nilai budaya); (2) bentuk satuan lingual

nama kampung terdiri atas kata monomorfemis, kata polimorfemis, dan frasa

endosentrik atributif; dan (3) makna leksikal merujuk pada arti berdasarkan kamus,

sementara makna kultural mencerminkan identitas sosial, sejarah, serta nilai budaya

masyarakat kampung di Pasar Kliwon.