ABSTRAK 

Peningkatan emisi gas rumah kaca telah mendorong transisi global dari energi fosil ke energi terbarukan, termasuk briket sebagai alternatif bioenergi. Indonesia memiliki potensi ekspor briket sebesar 526 juta USD namun realisasinya baru mencapai 353 juta USD, menunjukkan peluang pasar yang belum optimal. Penelitian ini menganalisis determinan impor briket Indonesia dari perspektif 14 negara mitra periode 2014-2023 menggunakan metode Partial Adjustment Model (PAM) untuk menangkap dinamika penyesuaian jangka pendek dan panjang. Hasil penelitian menunjukkan harga briket Indonesia berpengaruh negatif signifikan terhadap volume impor. Permintaan domestik dan indeks produksi industri negara importir berpengaruh positif signifikan. Nilai tukar tidak berpengaruh signifikan, sementara harga batu bara sebagai substitusi hanya berdampak dalam jangka panjang. Koefisien lag dependen 69,5% menunjukkan proses penyesuaian yang cepat namun bertahap menuju ekuilibrium. Model menjelaskan 81,7% variasi impor briket Indonesia. Penelitian ini merekomendasikan kebijakan untuk meningkatkan daya saing ekspor briket Indonesia di pasar global.