Yield To Maturity Obligasi Pemerintah mencerminkan return yang diharapkan investor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variabel makroekonomi yang terdiri dari suku bunga, inflasi, cadangan devisa negara, kurs, dan credit default swap terhadap yield to maturity obligasi pemerintah Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan 3 tenor atau jatuh tempo yang berbeda yaitu tenor 1 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun yang dilakukan pada periode tahun 2015-2024 sehingga diperoleh 360 observasi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan metode generalized least squares (GLS). Hasil Uji Simultan (F-test) menyatakan bahwa secara simultan, pengaruh variabel makroekonomi berpengaruh terhadap yield to maturity obligasi pemerintah Indonesia. Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) suku bunga berpengaruh positif signifikan pada tenor 1 dan 5 tahun sedangkan pada tenor 10 tahun berpengaruh positif tidak signifikan terhadap yield to maturity obligasi pemerintah; (2) inflasi berpengaruh positif tidak signifikan pada tenor 1 dan 5 tahun sedangkan pada tenor 10 tahun berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap yield to maturity obligasi pemerintah; (3) cadangan devisa negara berpengaruh negatif signifikan pada tenor 1,5, dan 10 tahun terhadap yield to maturity obligasi pemerintah; (4) kurs berpengaruh positif signifikan pada tenor 1, 5, dan 10 tahun terhadap yield to maturity obligasi pemerintah; (5) credit default swap berpengaruh negatif tidak signifikan pada tenor 1 tahun, berpengaruh positif signifikan pada tenor 5 dan 10 tahun terhadap yield to maturity obligasi pemerintah.