Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembentukan     budaya kerja siswa di SMK Negeri 4 Sukoharjo serta mengidentifikasi kendala     dalam penerapannya. Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya budaya kerja     sebagai bekal utama bagi lulusan SMK dalam menghadapi dunia industri yang     kompetitif. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik     pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan     dokumentasi, serta validitas data diperkuat melalui triangulasi sumber dan     teknik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan budaya kerja dilakukan     melalui enam elemen: nilai, norma, artefak dan simbol, kebiasaan, bahasa dan     komunikasi, serta asumsi dasar. Nilai-nilai seperti kedisiplinan, kejujuran, tanggung     jawab, kemandirian, kepemimpinan, dan religiusitas ditanamkan melalui     pembelajaran, praktik kejuruan, dan pembiasaan harian. Norma diterapkan baik     secara tertulis maupun tidak tertulis, didukung artefak seperti wearpack, poster K3,     dan lambang jurusan. Penggunaan bahasa formal dan istilah industri serta     penguatan asumsi dasar memperkokoh internalisasi budaya kerja. Kendala yang     dihadapi antara lain rendahnya literasi siswa, kurangnya inisiatif sosial,     keterbatasan pemberian punishment di bawah Kurikulum Merdeka, serta minimnya     pengawasan selama praktik kerja industri. Meskipun demikian, strategi pembiasaan     bertahap, komunikasi efektif, dan pembinaan karakter berhasil meminimalisasi     hambatan tersebut. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan budaya     organisasi di pendidikan vokasional.