Kepedulian generasi muda terhadap lingkungan mengalami peningkatan tetapi intensi untuk terlibat dalam perilaku pro-lingkungan masih rendah. Teori Social Cognitive Theory (SCT) digunakan untuk membangun hipotesis intensi pro-lingkungan yang dipengaruhi oleh paparan informasi (media dan agen sosial) melalui mediasi kecemasan iklim. Responden dalam penelitian ini adalah generasi muda yang berjumlah 387 (265 perempuan; Musia= 19,5; SDusia= 2,0) yang dikumpulkan melalui purposive sampling dengan kriteria inklusi berusia 15-24 tahun dan pernah terpapar informasi perubahan iklim. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah Skala Intensi Perilaku Pro-Lingkungan (α = 0,857), Skala Kecemasan Iklim (α = 0,880), Skala Paparan Media (α = 0,714), dan Skala Paparan Sosial (α = 0,859). Analisis mediasi dilakukan dengan bantuan PROCESS Macro Model 4 SPSS 26. Data memenuhi asumsi normalitas residual, linearitas, homoskedastisitas, dan independensi. Hasil menunjukkan bahwa kecemasan iklim secara signifikan memediasi pengaruh paparan media dan paparan agen sosial terhadap intensi perilaku. Paparan media dan agen sosial secara signifikan memprediksi kecemasan iklim, dan kecemasan iklim memprediksi intensi perilaku pada kedua model. Selain itu, paparan media dan paparan agen sosial juga berpengaruh langsung terhadap intensi perilaku pro-lingkungan. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa kecemasan iklim berperan sebagai mediator dalam hubungan antara paparan informasi perubahan iklim—baik melalui media maupun agen sosial—dengan intensi perilaku pro-lingkungan.