Kemampuan pemecahan masalah dalam matematika merupakan salah satu aktivitas Higher Order Thinking Skills. Salah satu kemampuan yang harus ditingkatkan dalam kemampuan pemecahan masalah yaitu kemampuan berpikir kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematika berbasis HOTS pada masing-masing kategori kemampuan berpikir kreatif tinggi, sedang, dan rendah dan (2) mendeskripsikan faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika berbasis HOTS pada masing-masing kategori kemampuan berpikir kreatif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data penelitian ini meliputi dokumen hasil pekerjaan siswa dan hasil wawancara siswa berupa hasil pekerjaan siswa dari tes kemampuan berpikir kreatif, tes kemampuan pemecahan masalah matematika, dan transkrip wawancara serta subjek penelitian merupakan siswa SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2024/2025. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan metode tes dan wawancara. Teknik validitas data yang digunakan adalah perpanjangan pengamatan. Subjek penelitian terdiri dari 6 siswa dengan kategori kemampuan berpikir kreatif tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi mampu mencapai seluruh atau sebagian besar tahap pemecahan masalah menurut Polya, terutama pada soal level kognitif mencipta (C6). Siswa dengan kemampuan berpikir kreatif sedang umumnya mencapai tiga tahap awal, yaitu memahami masalah, merencanakan penyelesaian, dan menyelesaikan masalah sesuai rencana. Sementara itu, siswa dengan kemampuan berpikir kreatif rendah menunjukkan ketercapaian tahap yang bervariasi dan cenderung belum mencapai tahap akhir pemecahan masalah. Faktor-faktor seperti penguasaan konsep dasar lingkaran, apresiasi matematika, dan kecerdasan logis matematis turut memengaruhi kemampuan pemecahan masalah pada masing-masing kategori.