Penerapan konsep lean construction pada dunia konstruksi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dengan cara mengurangi pemborosan (waste) selama proses pelaksanaan di proyek. Konsep lean construction sudah lama masuk ke Indonesia, tetapi pada praktiknya masih banyak ditemukan berbagai waste yang menghambat kelancaran proyek dikarenakan belum maksimal dalam praktiknya. Salah satunya pada pekerjaan PCU girder dalam proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Fase 1B Velodrome-Manggarai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variabel dan faktor waste yang sering terjadi serta menentukan akar penyebab dari waste yang sering terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Borda untuk menentukan variabel dan faktor waste yang paling sering terjadi berdasarkan jawaban dari responden. Metode Borda dipilih agar dapat memberikan jawaban yang objektif dalam mengolah perspektif dari responden. Setelah ditemukan variabel waste yang sering terjadi, analisa dilanjutkan dengan metode Root Cause Analysis (RCA) untuk mengidentifikasi akar penyebab dari waste yang paling sering terjadi. RCA dilakukan dengan menggunakan pendekatan 5 Why’s untuk mengidentifikasi permasalahan hingga menemukan penyebab utama yang mendasari waste tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa waste yang paling sering terjadi ialah defect (kerusakan atau cacat produk), over processing (proses pekerjaan tidak sesuai), dan waiting (waktu menunggu). Waste defect disebabkan oleh ketidaksesuaian proses pekerjaan dengan akar penyebab tekanan untuk mencapai target produksi yang cepat. Waste over processing terjadi karena faktor ketidaksesuaian peralatan yang digunakan dengan akar penyebab kurangnya pelatihan dan perhatian terhadap standar operasional alat. Sementara, waste waiting disebabkan oleh faktor perubahan desain dengan akar penyebab permintaan perubahan dari owner.