×
Penelitian
ini bertujuan untuk (1) mengetahui internalisasi nilai – nilai
multikulturalisme dalam pembelajaran sejarah di SMK Negeri 8 Surakarta, (2) mengetahui
hambatan dan upaya dalam mengatasi internalisasi nilai-nilai multikulturalisme
dalam pembelajaran sejarah di SMK Negeri 8 Surakarta. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus tunggal terpancang. Sumber
data penelitian ini meliputi narasumber (guru sejarah, waka kurikulum),
peristiwa pembelajaran sejarah (kelas X pedalangan dan tari), dan dokumen data
sekolah, visi dan misi sekolah, modul ajar, dan foto-foto dokumentasi kegiatan).
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara secara langsung dengan
narasumber, observasi, dan analisis dokumen. Teknik uji validitas yang
digunakan adalah triangulasi data dan triangulasi metode. Teknik analisis data
berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut, Pertama,
internalisasi nilai – nilai multikulturalisme dalam pembelajaran sejarah disesuaikan
dengan jurusan kompetensi siswa agar relevan dengan bidang keahlian yang
dimiliki. Makna internalisasi nilai multikulturalisme adalah proses penanaman nilai-nilai
menghargai keberagaman kepada siswa agar menjadi bagian dari sikap dan perilaku
mereka. Nilai-nilai multikulturalisme bertujuan untuk menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia, antara lain yaitu nilai kesetaraan,
toleransi, pluralisme, dan demokrasi. Penyusunan perencanaan pembelajaran sejarah yang
menginternalisasikan nilai-nilai multikulturalisme termuat dalam modul ajar
yang menggunakan Kurikulum Merdeka sehingga dapat disesuaikan dengan kompetensi
siswa dan kemampuan siswa. Selama pembelajaran sejarah berlangsung juga
menggunakan media kesenian berupa, jula-juli, suluk, dan tembang.
Hubungan guru dengan siswa harmonis, dan setiap siswa memiliki kesempatan yang
sama dalam berpendapat dan diskusi. Kedua, kendala yang terlihat selama
proses pembelajaran adalah manajemen waktu yang tidak optimal yang diatasi oleh
guru dengan membuat perencanaan pembelajaran lebih cermat. Pembelajaran
disesuaikan dengan kompetensi jurusan juga menjadi kendala di kelas X dan guru
berupaya untuk mengatasinya dengan memberikan kebebasan siswa untuk memilih
pendekatan seni dan diberikan tugas. Kendala yang lain yaitu siswa yang
mengantuk saat pembelajaran yang diatasi oleh guru dengan memberikan penugasan.
Pihak SMK Negeri 8 Surakarta berkomitmen untuk mencegah bullying.