Asphalt Concrete–Wearing Course adalah lapisan perkerasan jalan paling atas yang berfungsi memberikan permukaan halus, tahan aus, serta mampu menahan beban lalu lintas dan cuaca. Kualitas material penyusun campuran aspal sangat menentukan mutu perkerasan jalan. Penelitian ini merupakan studi eksperimental untuk mengkaji potensi limbah plastik sebagai pengganti agregat halus pada campuran aspal, sehingga dapat mengurangi limbah plastik sekaligus menghasilkan perkerasan jalan berkualitas.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui optimasi campuran limbah LDPE dan HDPE sebagai pengganti 100% agregat lolos saringan #4 dan tertahan saringan #8 dengan variasi tanpa plastik, 20% LDPE + 80% HDPE, 40% LDPE + 60% HDPE, 60% LDPE + 40% HDPE, dan 80% LDPE + 20% HDPE, dan masing-masing dilakukan pada kadar aspal 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, dan 6,5%. Selanjutnya KAO dari campuran tanpa plastik dan campuran menggunakan plastik dengan nilai stabilitas tertinggi akan dilakukan uji UCS untuk mengetahui perbandingan nilai kuat tekannya.

Hasil pengujian marshall pada AC–WC konvensional didapatkan KAO sebesar 5,4%, sedangkan KAO AC-WC plastik 20% LDPE + 80% HDPE sebesar 5,5%, 40% LDPE + 60% HDPE sebesar 5,4%, 60% LDPE + 40% HDPE sebesar 5,6%, dan 80% LDPE + 20% HDPE sebesar 5,5%. Variasi 20% LDPE + 80% HDPE dipilih untuk dilakukan uji UCS karena nilai stabilitas yang tinggi dan jumlah penggunaan limbah yang banyak. Dari hasil pengujian UCS, nilai kuat tekan AC–WC plastik sebesar 8.370,65 KPa dan AC–WC konvensional sebesar 5.509,34 KPa, sehingga nilai UCS meningkat 52,7%.