Laweyan merupakan salah satu kampung tertua di Surakarta yang dikenal sebagai sentra produksi batik. Dengan sejarah panjang dan jaringan rumah produksi yang masih aktif, kawasan ini menyimpan potensi besar dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran perempuan serta strategi perempuan dalam menghadapi kendala yang terjadi dalam produksi batik. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengambilan informan berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan yaitu lama bekerja minimal sepuluh tahun terakhir dan golongan usia mulai dari usia 20 tahun hingga 50 tahun keatas. Teknik pengumpulan data berupa wawancara yang dilakukan dengan pekerja perempuan di industri Batik Laweyan. Data yang telah diperoleh akan di uji validitas menggunakan uji kredibilitas dengan teknik triangulasi data yakni triangulasi sumber. Setelah itu, data tersebut akan dianalisis menggunakan analisis dari Spradley. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan memainkan peran strategis dalam aspek ekonomi rumah tangga dan keberlanjutan sosial budaya terutama dalam produksi batik di Laweyan. Mereka berkontribusi dalam pengurangan kemiskinan melalui pendapatan dari membatik (anti-kemiskinan), memperkuat kapasitas melalui pengelolaan keuangan dan peningkatan keterampilan (pemberdayaan), serta menciptakan efisiensi dalam produksi melalui pembagian kerja dan manajemen waktu (efisiensi). Strategi yang diterapkan mencakup pengaturan keuangan harian, alokasi waktu kerja dan istirahat secara seimbang, serta peningkatan mutu produk.