Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui pemahaman korban terkait fenomena kekerasan dalam pacaran, (2) Mengidentifikasi pola tindakan kekerasan yang dialami korban saat menjalin hubungan pacaran, dan (3) Mengetahui respon korban saat mengalami kekerasan dalam pacaran. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan fenomenologi. Sumber data penelitian ini adalah perempuan yang mengalami kekerasan dalam pacaran sebagai data primer serta pemanfaatan artikel jurnal, e-book, dan artikel berita sebagai data sekunder. Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui snowball sampling. Pengumpulan data melalui wawancara semi terstruktur dengan perempuan korban kekerasan dalam pacaran. Teknik uji validitas dengan menerapkan truangulasi sumber data. Analsis Spradley dimanfaatkan dalam penelitian ini untuk menganalisis data yang diperoleh. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, para korban memahami kekerasan dalam pacaran sebagai toxic relationship dengan berbagai bentuk kekerasan di dalamnya, seperti posesif, pengekangan, kekerasan verbal, kekerasan fisik, kekerasan seksual, dan kekerasan finansial (ekonomi). Kedua, kekerasan paling awal yang dialami korban berupa sikap posesif (cemburu berlebihan) dan tindakan pengekangan ekstrem dari pasangan. Kekerasan ini juga diikuti oleh kekerasan verbal dan kekerasan psikis karena pelaku sudah sering melontarkan umpatan serta memainkan emosional korban. Korban mengalami kekerasan ekonomi melalui pemanfaatan materi untuk berbagai alasan dari pelaku. Puncak kekerasan dalam pacaran ini berupa serangan fisik maupun seksual yang tidak dapat dihindari, namun tidak semua korban mengalaminya. Beberapa korban mengalami kekerasan fisik dan tiga korban mengalami kekerasan seksual. Ketiga, pemahaman dan tingkat awareness korban berbanding terbalik dengan fakta bahwa beberapa korban menjadi pasif menerima kekerasan meskipun ada pula melakukan perlawanan. Korban memilih bertahan dalam hubungan beracun karena beberapa alasan, seperti perasaan cinta yang mendalam, ketergantungan, dan adanya ikatan atau relasi dengan keluarga kedua belah pihak.