Penelitian ini menyelidiki bagaimana Intellectual Capital (IC) memengaruhi Cost of Debt (CoD) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2020–2023. Studi ini menggunakan Modified Value Added Intellectual Coefficient (MVAIC) untuk mengukur IC, yang mencakup elemen modal manusia, modal struktural, dan modal relasional. CoD dihitung dengan membagi beban bunga dengan rata-rata jumlah kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. Dengan menggunakan regresi fixed effect model dan menganalisis 516 data tahunan perusahaan (firm-year), temuan penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara IC dan CoD, di mana modal manusia menjadi faktor yang paling berpengaruh. Hal ini menunjukkan bahwa pemberi pinjaman memberikan perhatian besar terhadap keahlian dan efisiensi tenaga kerja suatu perusahaan dalam mengevaluasi kelayakan kredit, yang pada akhirnya menyebabkan biaya pendanaan yang lebih rendah. Sebaliknya, penelitian menemukan bahwa modal struktural dan modal relasional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap CoD. Hasil ini sejalan dengan perkembangan internasional dalam penilaian aset tak berwujud dan menyoroti peran krusial IC dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Penelitian ini merekomendasikan agar perusahaan memprioritaskan peningkatan dan pelaporan yang transparan atas modal intelektual mereka, khususnya modal manusia.