Kriminalitas merupakan salah satu permasalahan sosial yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Fenomena jawasentris dan ketimpangan pembangunan antarwilayah menimbulkan perbedaan karakteristik sosial-ekonomi yang dapat memengaruhi tingkat kriminalitas secara bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel sosio-ekonomi, yaitu tingkat pengangguran terbuka, rasio gini, garis kemiskinan, dan rata-rata lama sekolah terhadap tingkat kriminalitas di Indonesia dengan membandingkan wilayah Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa pada periode 2016–2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode regresi data panel. Model estimasi yang digunakan adalah Common Effect Model (CEM) untuk Pulau Jawa dan Fixed Effect Model (FEM) untuk luar Pulau Jawa, berdasarkan hasil uji pemilihan model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kriminalitas di kedua wilayah. Rasio Gini berpengaruh positif dan signifikan di Pulau Jawa, namun tidak signifikan di luar Pulau Jawa. Garis kemiskinan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kriminalitas di kedua wilayah. Sementara itu, rata-rata lama sekolah berpengaruh negatif dan signifikan di Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa. Temuan ini menunjukkan pentingnya penyusunan kebijakan penanggulangan kriminalitas yang berbasis wilayah dengan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi lokal masing-masing daerah.