Tbourida merupakan seni pertunjukan kaveleri berkuda yang sepanjang sejarah merupakan olahraga yang dikhususkan untuk kalangan laki-laki di Maroko, hingga pada masa pemerintahan Raja Muhammad VI yang di mulai pada 1999 sampai dengan saat ini, perempuan mulai mendapatkan legalitas mereka dalam seni tbourida sebagai bentuk kesetaraan gender dalam seni berkuda di sana. Dengan begitu dapat dipertanyakan bagaimana aspek-aspek tbourida pada masa dominasi laki-laki dan bagaimana aspek-aspek tbourida pada masa setelah perempuan turut berpartisipasi, serta bagaimana transformasi yang terjadi pada tbourida sebagai bentuk kesetaraan gender dalam seni berkuda di Maroko?Penelitian ini menggunakan teori transformasi Riane Eisler (1987) yang mana dalam lingkup kebudayaan, masyarakat diklasifikasikan ke dalam 2 model kontinum, yaitu kontinum dominator dan kontinum kemitraan. Kontinum dominator adalah masa di mana laki-laki mendominasi dalam struktur kebudayaan, sedang kontinum kemitraan adalah masa di mana dalam struktur kebudayaan menjunjung tinggi kesetaraan gender. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek-aspek tbourida yang meliputi aturan permainan, jumlah pasukan, jenis kuda dan macam hiasannya, kostum pasukan, dan atribut pasukan yang digunakan pada kontinum dominator di masa pemerintahan Raja Hassan II (1961-1999) sekaligus pada kontinum kemitraan di masa pemerintahan Raja Muhammad VI (1999-saat ini). Kemudian dari hasil data tersebut, akan dilakukan perbandingan guna menemukan transformasi tbourida sebagai bentuk kesetaraan gender dalam seni berkuda di Maroko.Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan studi kepustakaan. Adapun untuk sumber data dalam penelitian ini terdapat 2 macam, yaitu sumber data primer yang meliputi hasil wawancara, tesis, jurnal ilmiah, dan video dokumenter terkait seni tbourida, lalu sumber data sekunder yang meliputi website dan video yang berkaitan sebegai data pelengkap dalam penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya persamaan pada aspek aturan permainan dan aspek jenis kuda dan macam hiasannya dalam seni tbourida pada kontinum dominator dan kontinum kemitraan, adapun transformasi terjadi pada 3 aspek lain yang meliputi: transformasi jumlah pasukan dari ganjil menjadi genap, transformasi kostum jellaba putih menjadi jellaba beraneka warna, dan transformasi atribut yang simpel menjadi kompleks.