Layanan pembiayaan berbasis pinjaman online semakin menarik minat masyarakat karena kemudahan dan kecepatan prosesnya. Namun, dalam praktiknya sering kali terjadi pelanggaran terhadap hak-hak konsumen, terutama dalam proses penagihan oleh pihak penagih utang (debt collector) yang menggunakan kekerasan serta menyalahgunakan informasi pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perlindungan hukum bagi konsumen pengguna aplikasi Rupiah Plus dari tindakan-tindakan tersebut. Dengan menggunakan pendekatan yuridis-normatif melalui analisis peraturan perundang-undangan dan studi kasus, penelitian ini mengarahkan bahwa meskipun perlindungan hukum secara normatif telah tersedia, penerapannya masih belum efektif. Upaya perlindungan dapat dilakukan secara preventif maupun represif, sedangkan Penyelesaian suatu sengketa dapat dilakukan melalui jalur hukum maupun melalui cara alternatif di luar pengadilan.