Kajian terdahulu membahas pemanfaatan limbah LDPE dan HDPE sebagai bahan substitusi pada perkerasan AC-WC. Pemanfaatan ini dapat meningkatkan ketahanan campuran AC-WC. Namun, penelitian tersebut hanya mengevaluasi peran LDPE dan HDPE dalam campuran secara terpisah satu sama lain.  Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penggantian sebagian agregat halus pada campuran AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course) dengan gabungan limbah plastik jenis LDPE (Low Density Polyethylene) dan HDPE (High Density Polyethylene).

Metode pengujian bersifat eksperimental. Dimulai dari pengujian agregat, aspal pen 60/70, dan plastik. Selanjutnya, menggantikan 100% agregat halus pada ukuran lolos saringan #4 dan tertahan saringan #8 pada campuran AC-WC dengan 20%LDPE+80%HDPE. Pembuatan benda uji menggunakan suhu campuran 150 ⁰C dan suhu pemadatan 130 ⁰C. Kemudian, dilakukan pengujian permeabilitas, ITS (Indirect Tensile Strength), dan cantabro untuk mengevaluasi ketahanan campuran. Selanjutnya, nilai setiap pengujian dari masing-masing campuran AC-WC plastik dibandingkan dengan campuran AC-WC konvensional.

Hasil analisis menunjukkan bahwa penggantian agregat halus ukuran lolos saringan #4 dan tertahan saringan #8 pada campuran AC-WC dapat menurunkan koefisien permeabilitas sebesar 35%, meningkatkan nilai ITS sebesar 61%, serta menurunkan nilai cantabro sebesar 58%. Peningkatan nilai koefisien permeabilitas disebabkan oleh sifat LDPE dan HDPE yang melunak saat dipanaskan yang dapat mengisi ruang kosong campuran sehingga campuran lebih sulit meloloskan air. Peningkatan nilai ITS dan penurunan nilai cantabro diakibatkan oleh sifat thermoplastik LDPE dan HDPE yang dapat memperkuat ikatan dalam campuran.