Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesehatan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk selama periode 2020–2024 dengan menggunakan pendekatan Risk Based Bank Rating (RBBR) atau metode RGEC, yang meliputi empat aspek utama: Risk Profile, Good Corporate Governance (GCG), Earning, dan Capital. Penilaian ini menjadi penting karena Bank Woori Saudara termasuk dalam kategori KBMI 2 (Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti), yaitu kelompok bank dengan modal inti antara Rp6 triliun hingga kurang dari Rp14 triliun. Penelitian ini juga membandingkan kinerja bank terhadap rata-rata industri pada kategori KBMI 2 untuk memahami daya saing dan posisi bank dalam sektor perbankan nasional.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif melalui teknik dokumentasi. Data sekunder dikumpulkan dari laporan tahunan perusahaan, serta publikasi resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia selama lima tahun terakhir. Analisis dilakukan menggunakan indikator penilaian yang berlaku sesuai ketentuan OJK: Non-Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) untuk Risk Profile, sistem self-assessment untuk GCG, Return on Assets (ROA) dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) untuk Earning, serta Capital Adequacy Ratio (CAR) untuk aspek Capital.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk berada dalam kategori sehat selama periode pengamatan. Rata-rata industri pada kategori KBMI 2 menunjukkan tingkat kesehatan sangat sehat, menandakan bahwa meskipun bank berada dalam kondisi baik, masih terdapat ruang untuk peningkatan. Hasil ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan strategis bagi manajemen bank dalam merumuskan kebijakan peningkatan kinerja dan daya saing di masa mendatang.