Diabetes Mellitus ialah salah satu jenis penyakit metabolik yang selalu mengalami peningkatan jumlah penderita pertahunnya, dengan terapi jangka panjang yang seringkali mengalami masalah ketidakpatuhan pasien. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pendekatan inovatif. Telemedisin, sebagai teknologi komunikasi modern, diharapkan dapat meningkatkan akses pasien terhadap informasi medis dan dukungan terapi.Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian intervensi dengan menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Terapi telemedisin sebagai pengukuran kepatuhan dalam mengkonsumsi obat menggunakan chatbot pengingat yang dikirim melalui aplikasi whatsapp messenger. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji wilcoxon signed rank test untuk menilai perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah pemberian telemedisin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan pasien masih cenderung rendah hingga sedang, maka dari itu pemberian telemedisin secara signifikan berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah pasien, dengan nilai signifikasi p = 0,008 (p value < 0>