Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis implementasi pelayanan “Loro Dadi Telu” dalam mempercepat penerbitan dokumen kependudukan bagi pasangan non-muslim yang menikah di Kabupaten Sukoharjo serta hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dengan pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sukoharjo dan pasangan non-muslim, serta studi pustaka. Masalah utama yang menjadi latar belakang hadirnya layanan ini adalah karena sebelumnya pasangan non-muslim harus melakukan pengurusan dokumen kependudukan secara terpisah dan dua kali, sehingga memakan waktu dan kurang efisien. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa implementasi layanan Loro Dadi Telu memberikan kemudahan bagi pasangan non-muslim dalam proses pencatatan perkawinan serta percepatan penerbitan dokumen kependudukan berupa Akta Perkawinan, tiga KK, dan dua KTP-el dengan perubahan elemen data status perkawinan. Layanan ini lebih praktis karena mengintegrasikan proses yang sebelumnya dilakukan secara terpisah. Berdasarkan teori implementasi kebijakan publik oleh George C. Edwards III, pelaksanaan layanan ini belum optimal karena belum terpenuhinya indikator struktur birokrasi, yaitu ketiadaan SOP layanan Loro Dadi Telu dan PKS dengan pemuka agama, serta indikator komunikasi eksternal yang ditunjukkan dengan masih minimnya sosialisasi kepada masyarakat non-Muslim.Implementasi layanan Loro Dadi Telu masih menghadapi beberapa hambatan, seperti keterbatasan jumlah petugas, kurangnya sosialisasi kepada masyarakat, serta belum tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan pemuka agama.