Konsep Watefront City merupakan pendekatan perencanaan kota yang berfokus pada pengembangan kawasan pesisir yang mengintegrasikan fungsi ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk mengoptimalkan potensi geografis serta sumber daya perairan. Teluk Kendari dengan lokasi strategis yang berada pada tepi laut dengan guna lahan yang beragam serta fasilitas yang lengkap mempunyai potensi untuk menerapkan konsep ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kesesuaian tata guna lahan pada Kawasan Teluk Kendari terhadap  konsep waterfront city. Penelitian ini merupakan penelitian yang berjenis kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deduktif, dengan data primer diperoleh melalui observasi secara langsung ke lapangan, serta data sekunder dari citra satelit dan literatur terkait yang kemudian data diolah  dengan menggunakan indeks entropi, analisis spasial, serta skoring untuk mengetahui tingkat kesesuaian tata guna lahan terhadap konsep waterfront city. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Teluk Kendari memiliki ragam guna lahan yang cukup beragam dengan nilai indeks entropi 0.665, namun masih didominasi oleh permukiman (59,56%). Integrasi guna lahan belum sepenuhnya optimal dikarenakan jarak guna lahan ruang terbuka hijau (RTH) dan wisata yang belum terhubung dengan guna lahan lainnya dalam radius 0 – 200 meter, sementara itu transportasi umum yang ada di Teluk Kendari belum dapat menjangkau seluruh kawasan, serta orientasi bangunan komersial yang belum sepenuhnya mengahadap ke arah laut. Hasil skoring menunjukkan Teluk Kendari “cukup sesuai” dengan konsep waterfront city, namun perlu adanya peningkatan distribusi fungsi lahan non permukiman, optimalisasi orientasi bangunan, serta pengambangan transportasi umum.