Taufan Ridho. O0221143. IDENTIFIKASI CEDERA OLAHRAGA DAMPAK PERATURAN PERTANDINGAN IPSI TERBARU TAHUN 2022 PADA PESERTA KEJUARAAN NASIONAL PENCAK SILAT UNS OPEN TAHUN 2024. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keolahragaan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret 2025.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis, macam, dan lokasi cedera olahraga yang dialami atlet pencak silat dampak penggunaan peraturan pertandingan IPSI terbaru tahun 2022 pada kejuaraan nasional UNS OPEN X tahun 2024. Perubahan peraturan ini memperbolehkan teknik kuncian, tarikan, dan sikuan, sehingga meningkatkan risiko cedera pada atlet. Hal yng kan diteliti adalah Macam cedera olahraga terbagi menjadi 2 yaitu cedera kronik dan cedera akut, untuk jenis cedera terbagi menjadi 3 yaitu cedera ringan, cedera sedang dan cedera berat, sedangkan Lokasi cedera dibagi menjadi 2 yaitu cedera ekstrimitas atas dan cedera ekstrimitas bawah.Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan instrumen angket yang disebarkan melalui Google Form kepada peserta kejuaraan pencak silat UNS OPEN tahun 2024. Pengisian angket dilakukan dibulan Februari sampai bulan Maret tahun 2025. Jumlah sampel yang mengisi angket sebanyak 145 orang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis persentase.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis cedera yang paling sering terjadi adalah cedera akut kategori sangat tinggi dengan persentase tertinggi pada cedera memar (47%), sementara jenis cedera yang paling sering terjadi yaitu cedera ringan kategori sangat tinggi merupakan yang paling sering dialami (56,55%). Dari segi lokasi, cedera paling banyak terjadi pada tubuh adalah cedera ekstrimitas bawah kategori sangat tinggi, khususnya pada betis (33%) dan tempurung kaki (27,5%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan peraturan IPSI terbaru berdampak nyata terhadap resiko cedera, terutama cedera akut dan pada bagian tubuh bawah. Temuan ini dapat menjadi acuan bagi atlet dan pelatih dalam merancang program latihan dan pencegahan cedera secara lebih efektif.