Persaingan yang tinggi pada siswa SMA tak jarang menimbulkan perilaku menjatuhkan. Perilaku ini merupakan manifestasi dari sindrom kepiting. Kehadiran individu dengan sindrom kepiting dalam kelompok dapat mengganggu kedamaian lingkungan sosial dan penurunan harga diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap iklim kelas dan harga diri dengan kecenderungan menunjukkan sindrom kepiting pada siswa SMA. Melihat dampak yang ada, penelitian sindrom kepiting di kalangan siswa SMA masih terbatas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif pada 190 siswa SMA X Surakarta kelas X, XI, XII yang dipilih melalui proportionate stratified random sampling. Instrumen yang digunakan meliputi skala harga diri, skala iklim kelas, dan skala sindrom kepiting dengan reliabilitas >0,80. Analisis data dilakukan dengan regresi berganda. Hasil menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara persepsi iklim kelas dan harga diri dengan sindrom kepiting (p=0,015). Artinya, semakin positif persepsi siswa akan iklim kelas dan semakin tinggi harga diri siswa maka semakin rendah kecenderungan perilaku sindrom kepiting siswa. Kelas XII ditemukan memiliki rata-rata kecenderungan sindrom kepiting paling tinggi berdasarkan tingkat kelas. Temuan ini menekankan pentingnya membangun harga diri dan menciptakan suasana kelas yang positif untuk mencegah berkembangnya pola pikir “jika saya tidak bisa, maka Anda juga tidak”.