Pegagan (Centella asiatica) dalam bidang farmasi merupakan salah satu tanaman obat yang biasa digunakan dalam industri obat tradisional dan kosmetika karena diketahui memiliki aktivitas antioksidan. Pegagan mengandung senyawa aktif asiatikosida, madekasosida, asam madekasosida, serta asam asiatika. Asiatikosida yang ditemukan dalam pegagan bertindak sebagai antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan kandungan asiatikosida pada beberapa produk komersial ekstrak pegagan. Penelitian uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dan ABTS dengan mengukur inhibitory concentration (IC50). Uji dilakukan pada produk A ekstrak etanol pegagan (10% ekstrak) dari PT Rachmasari dan produk B ekstrak air pegagan (2,15% ekstrak) dari PT Gujati 59 Utama dengan rentang konsentrasi 50 hingga 900 mg/mL. Kontrol pembanding yang digunakan pada uji aktivitas antioksidan adalah vitamin C. Spektrofotometri UV-Vis digunakan sebagai pengukur absorbansi pada aktivitas antioksidan. Penetapan kadar asiatikosida dilakukan pada ekstrak etanol dan air pegagan menggunakan HPLC dengan detektor UV pada panjang gelombang maksimum 200 nm. Hasil uji aktivitas antioksidan DPPH menunjukkan ekstrak etanol pegagan dari produk A (IC50 5800,56 mg/mL) dan ekstrak air pegagan dari produk B (IC50 468,48 mg/mL) memiliki aktivitas antioksidan yang berbeda signifikan. Pengukuran uji aktivitas antioksidan dengan metode ABTS memperlihatkan hasil yang konsisten yaitu ekstrak air memperoleh hasil IC50 657,28 mg/mL yang lebih kuat dibandingkan ekstrak etanol IC50 941,07 mg/mL. Selain itu, hasil analisis kandungan asiatikosida dengan HPLC menunjukkan kadar asiatikosida pada ekstrak etanol 0,574% (b/b) dan ekstrak air 0,147% (b/b). Kadar asiatikosida dari produk akhir tidak sejalan dengan hasil aktivitas antioksidan ekstrak pegagan.