Peningkatan kualitas produk menjadi tantangan utama bagi perusahaan manufaktur  dalam menghadapi persaingan global. PT Bukit Muria Jaya (PT BMJ) sebagai  perusahaan percetakan kemasan menghadapi masalah tingginya tingkat reject pada  produk X sepanjang tahun 2024. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat  kualitas proses produksi, mengidentifikasi penyebab utama cacat produk (defect), serta  merumuskan usulan perbaikan guna meningkatkan efisiensi produksi. Metode yang  digunakan adalah Six Sigma dengan pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze,  Improve, Control). Analisis dilakukan terhadap data produksi, data cacat, serta  wawancara dengan tim Quality Control. Hasil penelitian menunjukkan bahwa defect  dominan adalah color variation dan scumming yang berasal dari faktor manusia,  metode, mesin, material, dan lingkungan. Nilai rata-rata DPMO sebesar 1.811.530 dan  level sigma sebesar 4,409 menunjukkan bahwa proses produksi berada pada kategori  “baik”. Identifikasi akar masalah dilakukan menggunakan diagram Fishbone, FMEA,  dan Why-why Analysis, dengan temuan utama berupa kurangnya sampling process,  ketidakkonsistenan penerapan prosedur, ketidaksesuaian data alat ukur warna, serta  lemahnya sistem regulasi dan evaluasi. Usulan perbaikan dirumuskan dalam bentuk  Corrective and Preventive Action (CAPA), disertai rancangan mekanisme  pengendalian untuk menjaga efektivitas implementasinya. Analisis efektivitas  menunjukkan penurunan Risk Priority Number (RPN) secara signifikan, sehingga  pendekatan DMAIC terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas proses produksi  produk X di PT BMJ.