Keterlibatan perempuan dalam dunia kerja seringkali dihadapkan pada tantangan beban ganda, yakni kewajiban kerja di ranah publik dan tanggung jawab pengasuhan di ranah domestik. Kondisi ini menghambat terpenuhinya hak perempuan dan anak secara adil dan setara. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran daycare sebagai sarana kerja yang responsif gender dan ramah anak dalam pemenuhan hak-hak perempuan pekerja dan anak, serta mengidentifikasi kondisi hukum yang diperlukan untuk mewujudkan model pengaturannya secara adil. Metode yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan, pendekatan konsep, dan pendekatan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyediaan daycare memiliki korelasi langsung dengan prinsip keadilan dan konsep negara kesejahteraan. Meskipun terdapat sejumlah regulasi yang mengatur penyediaan sarana kerja yang ramah anak dan responsif gender, belum terdapat aturan pelaksana yang mengikat secara yuridis terhadap pemberi kerja. Oleh karena itu, dibutuhkan harmonisasi regulasi dan penyusunan peraturan pelaksana berbasis keadilan untuk memperkuat kewajiban hukum penyediaan daycare di tempat kerja. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penguatan regulasi dan sinergi lintas sektor merupakan prasyarat untuk mewujudkan lingkungan kerja yang responsif, inklusif, dan berkeadilan.