<!--[if gte mso 9]><xml>1111</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml></xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>MicrosoftInternetExplorer402DocumentNotSpecified7.8 磅Normal0</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]-->

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi coping stress yang diterapkan oleh guru dalam mengajar peserta didik dengan gangguan spektrum autis di SLB Autis Mitra Ananda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis serta validasi data melalui teknik triangulasi sumber dan metode. Subjek dalam penelitian ini terdiri atas dua orang guru, satu laki-laki dan satu perempuan, yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa SR (laki-laki) cenderung lebih dominan menggunakan strategi Problem - focused coping dengan berfokus pada penyelesaian masalah yang dihadapi, sedangkan AN (perempuan) lebih dominan menggunakan Emotion-focused coping dengan menenangkan emosinya terlebih dahulu ketika menghadapi stres. Pemilihan strategi coping stress tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain latar pendidikan, dukungan sosial, jenis kelamin, karakteristik kepribadian, dan pengalaman. Dalam penerapan coping stress akan menghasilkan dampak positif dan dampak negatif yang mempengaruhi pembelajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa strategi coping stress yang digunakan guru bersifat individual dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Strategi tersebut secara langsung memengaruhi kemampuan guru dalam menghadapi tantangan mengajar peserta didik dengan gangguan spektrum autis.