Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh signifikan dari model Problem Based Learning berbasis pembelajaran berdiferensiasi terhadap rasa ingin tahu peserta didik di Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain eksperimen yang diterapkan adalah pretest posttest control gruop design. Instrumen yang digunakan berupa angket (kuesioner) rasa ingin tahu peserta didik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu probability sampling dengan jenis cluster random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan angket (kuesioner) rasa ingin tahu peserta didik yang diberikan sebelum perlakuan (pretest) dan setelah perlakuan (posttest). Teknik uji validitas instrumen dilakukan melalui expert judgement atau pendapat ahli sesuai dengan bidang dan uji coba instrumen penelitian. Analisis data menggunakan uji normalitas shapiro wilk, uji homogenitas levene, uji keseimbangan, dan uji hipotesis yaitu independen sample t-test. Uji normalitas pada kelas kontrol dan eksperimen memperoleh nilai yang lebih besar daripada taraf signifikansi, sehingga data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas lebih besar daripada taraf signifikansi, sehingga data berasal dari populasi yang homogen. Uji keseimbangan lebih besar daripada taraf signifikansi, sehingga data seimbang. Penerapan model bahwa model Problem Based Learning berbasis pembelajaran berdiferensiasi yang diterapkan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dapat memberikan pengaruh terhadap capaian indikator rasa ingin tahu persentase tertinggi pada peserta didik gaya belajar visual sebesar 83,4%. Berdasarkan hasil output uji independent sample t-test diketahui bahwa nilai signifikansinya <0> Dapat diputuskan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari model Problem Based Learning berbasis pembelajaran berdiferensiasi terhadap rasa ingin tahu pada mata pelajaran IPAS.