SIMBOLISME UPACARA TRADISIONAL ADANG SEGA DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA HADININGRAT (SUATU TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA)
Penulis Utama
:
Paramita Roosa , En
NIM / NIP
:
B0120050
×<div xss=removed><span xss="removed"><font dir="auto" xss="removed"><font dir="auto" xss=removed><font dir="auto" xss=removed>Paramita Roosa En B0120050. 2025. Simbolisme Upacara Tradisi Adang Sega Di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Tinjauan Sosiologi Sastra). Skripsi : Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta. </font></font></font></span></div><div><br></div><div xss=removed><font dir="auto" xss="removed"><font dir="auto" xss=removed><font dir="auto" xss=removed>Alasan yang mendasari penelitian ini yaitu agar masyarakat lebih mengenal dan memahami makna di balik ritual Adang Sega di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang hanya berlangsung delapan tahun sekali, dalam perhitungan jawa disebut Tahun Dal. </font></font></font></div><div><br></div><div xss=removed><font dir="auto" xss="removed"><font dir="auto" xss=removed><font dir="auto" xss=removed>Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : (1) Apa tradisi Adang Sega di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang berlangsung delapan tahun sekali ini dapat memberikan makna atau simbol bagi Raja?, (2) apa sajakah ritual-ritual yang dilakukan sebelum prosesi upacara Adang Sega di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat?, dan (3) apa sajakah menanggapi dan sikap masyarakat dengan adanya tradisi Adang Sega di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang berlangsung Delapan Tahun sekali di jaman modern ini?.</font></font></font></div><div><font dir="auto" xss="removed"><br></font></div><div xss=removed><font dir="auto" xss="removed"><font dir="auto" xss=removed><font dir="auto" xss=removed>Tujuan penelitian mencangkup (1) Mendeskripsikan tradisi Adang Sega yang berlangsung delapan tahun di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dapat memberikan makna atau simbol bagi raja, (2) Mendeskripsikan ritual-ritual yang dilakukan sebelum proses Adang Sega di Keraton Kasunanan Surakarta </font></font></font><font dir="auto" xss=removed><font dir="auto" xss=removed><font dir="auto" xss=removed> Hadiningrat, dan (3) Mendeskripsikan tanggapan dan sikap masyarakat dengan adanya tradisi Adang Sega di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang berlangsung delapan tahun sekali di jaman modern ini.</font></font></font></div><div><br></div><div xss=removed><font dir="auto" xss="removed"><font dir="auto" xss=removed><font dir="auto" xss=removed>Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif kualitatif yang berarti upaya untuk mengungkapkan suatu masalah atau keadaan/peristiwa sebagaimana adanya sesuai dengan urgensinya agar jelas keadaan dan kondisinya/penemuan fakta. Hasil penelitian ditekankan untuk memberikan gambaran secara obyektif tentang keadaan sebenarnya dari obyek penelitian. Penelitian deskriptif kualitatif memaparkan situasi atau peristiwa dan tidak mencari atau menjelaskan hubungan serta tidak menguji hipotesis. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu dengan menggunakan tiga cara, yaitu pengumpulan data yang cara pertama adalah menggunakan teknik wawancara yaitu percakapan dua pihak antara pewawancara dan diwawancarai, cara kedua adalah observasi yaitu mengamati langsung terhadap permasalahan yang dihadapi yang berkaitan dengan penelitian, cara ketiga adalah dokumentasi yang digunakan untuk mendapatkan teori-teori yang relevan maupun survei data yang dapat digunakan untuk menjelaskan masalah yang diambil dari youtube dan majalah.</font></font></font></div><div><br></div><div xss=removed><font dir="auto" xss="removed"><font dir="auto" xss=removed><font dir="auto" xss=removed>Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Nilai Simbolis Upacara Tradisional Adang Sega di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Tinjauan Sosiologi Sastra) agar lebih mengenal dan memahami makna simbol di balik ritual Adang Sega di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat bahwa tradisi adang sega ini merupakan simbol ucapan Raja peduli kepada rakyatnya sehingga selalu ada sampai kapanpun yang hanya berlangsung delapan tahun sekali pesta dalam jawa di sebut tahun Dal.</font></font></font></div>
×
Penulis Utama
:
Paramita Roosa , En
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
B0120050
Tahun
:
2025
Judul
:
SIMBOLISME UPACARA TRADISIONAL ADANG SEGA DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA HADININGRAT (SUATU TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA)
Edisi
:
Imprint
:
SURAKARTA - Fak. Ilmu Budaya - 2025
Program Studi
:
S-1 Sastra Jawa
Kolasi
:
Sumber
:
Kata Kunci
:
Kata Kunci : Simbolisme , Upacara Tradisi Adang Sega, Sosiologi Sastra.
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Dr. Prasetyo Adi Wisnu Wibowo, S.S., Hum.
Penguji
:
1. Dr. Prasetyo Adi Wisnu Wibowo, S.S., Hum. 2. Siti Muslifah, S.S., M.Hum 3. Drs. Aloysius Indratmo, M.Hum.
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. Ilmu Budaya
×
Halaman Awal
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.