Status gizi ibu hamil sangat penting karena memengaruhi tumbuh kembang janin dan anak setelah lahir serta berkontribusi dalam pencegahan stunting. Labu kuning dan mocaf memiliki kandungan gizi tinggi dan berpotensi menjadi bahan baku alternatif dalam produk pangan. Salah satu produk pangan yang dapat dikembangkan dari labu kuning dan mocaf adalah puding. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan formulasi tepung labu kuning dan mocaf terhadap kandungan vitamin C, beta karoten, besi dan seng pada tepung puding dan puding. Pada penelitian ini dilakukan uji coba menggunakan enam formulasi dengan perbandingan tepung mocaf dan labu kuning 100:0, 80:20, 60:40, 20:80, dan 0:100. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu perbandingan tepung labu kuning dan mocaf yang digunakan dalam pembuatan tepung puding instan. Metode analisis yang dilakukan untuk menguji kadar vitamin C dan beta karoten menggunakan metode spektrofotometri, sementara metode analisis untuk menguji kadar besi dan seng menggunakan metode Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Penentuan formulasi terbaik ditentukan menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). Hasil pengujian menunjukkan tepung puding instan dan puding dengan perbandingan formulasi tepung labu kuning dan mocaf yang berbeda memberikan hasil yang berbeda signifikan terhadap seluruh parameter meliputi kadar vitamin C, beta karoten, besi dan seng. Formulasi terbaik berdasarkan kandungan vitamin C, beta karoten, besi dan seng pada tepung puding instan dan puding terdapat pada formulasi dengan perbandingan tepung mocaf dan labu kuning 40:60. Saran dari penelitian ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai aplikasi puding instan sebagai upaya pencegahan stunting pada ibu hamil.