Simpang Empat Trunojoyo – KH. Sajad – Dr. Wahidin dan Simpang Empat Tugu Kota merupakan dua simpang yang termasuk dalam jaringan ruas Jalan Trunojoyo. Simpang Empat Trunojoyo – KH. Sajad – Dr. Wahidin merupakan simpang baru dikarenakan lima tahun silam bukan merupakan simpang terhalang oleh median. Simpang Empat Tugu Kota saat ini telah dilengkapi dengan detektor yang dapat mengintervensi kinerja simpang. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kinerja simpang bersinyal pada Simpang Empat Trunojoyo – KH. Sajad – Dr. Wahidin dan Simpang Empat Tugu Kota. Analisis dalam penelitian menggunakan perangkat lunak PTV Vistro. Metode pemodelan mengacu pada HCM 2010. Pemodelan dilakukan dengan tiga skenario, yakni pada kondisi eksisting, kondisi teroptimasi tunggal, dan vehicle actuated. Setelah dilakukan pemodelan eksisting, dilakukan validasi panjang antrean menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel.  Pada kondisi eksisting, Simpang Empat Trunojoyo – KH. Sajad – Dr. Wahidin pada jam sibuk pagi hari menghasilkan nilai DS = 0,39 dan D = 34,52 det/smp dan jam sibuk sore nilai DS = 0,41 dan D = 38,59 det/smp. Sedangkan, di Simpang Empat Tugu Kota pada jam sibuk pagi nilai DS = 0,37 dan D = 45,23 det/smp dan jam sibuk sore nilai DS = 0,43 dan D = 52,92 det/smp. Pemodelan Simpang Empat Tugu Kota dinyatakan tidak valid dikarenakan tipe aktuasi yang berbeda dengan PTV Vistro. Terdapat peningkatan pada pemodelan kinerja ketika dilakukan skenario optimasi tunggal dan vehicle actuated dibanding kondisi eksisting. Kinerja optimasi terbaik dalam tipe optimasi vehicle actuated skema 1 dengan extension time 2 detik. Simpang Empat Trunojoyo – KH. Sajad – Dr. Wahidin pada kondisi pemodelan optimasi terbaik menghasilkan nilai DS = 0,34 dan D = 19,4 det/smp pada jam sibuk pagi, sedangkan jam sibuk sore menghasilkan nilai DS = 0,41 dan D = 21,18 det/smp. Terjadi penurunan nilai tundaan yang drastis pada skenario optimasi terbaik dari kondisi eksisting. Namun, untuk derajat kejenuhan simpang tidak berubah pada keduanya.