Kloroform merupakan bahan kimia yang banyak digunakan sebagai bahan baku industri farmasi, industri tetrafluoroethylene, dan industri pestisida. Pabrik ini dirancang berkapasitas 7.500 ton/tahun. Bahan baku yang digunakan untuk mendapatkan 1 kg kloroform (CHCl3) dengan kemurnian 99,5% yaitu 1,92 kg kalsium hipoklorit (Ca(OCl)2) dengan kemurnian 90?n 0,52 kg aseton (CH3COCH3) 99,5?ngan produk samping kalsium asetat (Ca(CH3COO)2) 0,69 kg, kalsium hidroksida (Ca(OH)2) 0,64 kg dan 0,06 kg air (H2O). Pabrik ini direncanakan beroperasi pada tahun 2026 di kawasan Industri Tanjung Serang, Banten.Kloroform dihasilkan melalui tiga tahap, yaitu tahapan persiapan bahan baku, tahapan reaksi, dan tahapan pemisahan serta pemurnian produk. Dalam tahap persiapan bahan baku, perbandingan mol umpan Ca(OCl)2 dengan aseton sebesar 3 : 2. Tahap reaksi, menghasilkan produk utama kloroform beserta produk sampingnya. Reaksi dijalankan dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) yang beroperasi pada tekanan 2 atm dan temperatur 61oC dengan konversi 97% terhadap Ca(OCl)2. Reaksi bersifat eksotermis sehingga reaktor (R-101) perlu dilengkapi dengan jaket pendingin,dengan media pendingin berupa air. Tahap pemurnian kloroform terjadi di evaporator (EV-101) dan absorber. Hasil pemisahan pada evaporator ada dua yaitu hasil atas berupa kloroform dengan impuritas aseton dan air, hasil bawah berupa produk samping dengan impuritas kalsium hipoklorit dan kloroform. Hasil atas evaporator (EV-101) selanjutnya dipisahkan di absorber (AB 101) dengan pelarut metil isobutil keton untuk mendapatkan kloroform 99,5%. Hasil bawah absorber dialirkan menuju stripper (ST-101) untuk memisahkan pelarut MIBK kemudian dialirkan kembali ke absoeber.Unit pendukung proses pabrik untuk mendapatkan 1 kg kloroform terdiri dari Unit Pengadaan air 8,95 kg dan pengadaan steam 1,08 kg pada tekanan 75,52 psia. Pengadaan udara tekan 0,015 m3 pada tekanan 58,8 psia, pengadaan tenaga listrik sebesar 1.166 kWh, pengadaan bahan bakar berupa LPG 960 kg. Pabrik ini didukung oleh 4 laboratorium, yaitu Laboratorium Penelitian dan Pengembangan, Laboratorium Analisis Bahan Baku dan Produk, Laboratorium Analisis Kualitas Air, Laboratorium Simulasi Proses. Limbah yang dihasilkan pabrik sebesar 233 kg/kg kloroform yang terdiri dari kalsium asetat, kalsium hidroksida dan air. Limbah-limbah ini akan ditangani oleh unit pengolahan limbah cair sedangkan limbah seperti kertas, plastik dan sampah akan ditangani oleh unit pengolahan limbah padat.Pabrik berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi line and staff. Sistem ini didasarkan pada pembagian jam kerja karyawan yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift dengan jumlah karyawan sebanyak 132 orang. Berdasarkan perhitungan ekonomi diperoleh ROROI sebesar 69,36%, PBP selama 2,02 tahun, NPV sebesar Rp 3.096.033.949.279, DPBP selama 2,93 tahun, DCFROR sebesar 36,64%, BEP sebesar 39,87%, dan SDP 27,025%. Berdasarkan analisis ekonomis, maka pabrik kloroform ini dinilai layak untuk didirikan.