Affina Ardiana Paramesti, Anisa Resa Junita, 2025. Prarancangan Pabrik Stirena dengan Proses Dehidrogenasi Katalitik Etilbenzena Kapasitas 30.000 Ton/Tahun. Program Studi Sarjana Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret.

Stirena adalah senyawa aromatik dengan rumus kimia C₈H₈ yang digunakan dalam industri kimia sebagai bahan kemasan makanan dan styrofoam, bahan industri dalam pipa, coating kertas, bahan karet sintetis, dan gelcoat resin. Untuk memenuhi kebutuhan stirena dalam negeri dan ekspor, maka pabrik stirena dirancang dengan kapasitas 30.000 ton/tahun, di mana untuk memproduksi 1 kg produk stirena dibutuhkan bahan baku 1,2 kg etilbenzena dan bahan pendukung 6,18 kg air yang menghasilkan 6,19 kg limbah dan 0,05 kg fuel gas, serta menghasilkan produk samping berupa 0,07 kg benzena dan 0,07 kg toluena. Pabrik direncanakan beroperasi di Kawasan Industri Pulo Ampel, Serang pada tahun 2027.

Reaksi pembentukan stirena adalah reaksi dehidrogenasi etilbenzena dengan katalis iron oxide. Reaksi fase gas di dalam reaktor unggun tetap (fixed bed) pada suhu 649℃, tekanan 2 atm dan reaksi bersifat endotermis dengan konversi 46%. Produk keluaran reaktor dikondensasikan melalui kondensor parsial dan dipisahkan melalui separator. Kemudian, produk dipisahkan kembali antara fase organik dan anorganik menggunakan dekanter. Pada menara distilasi 1 terjadi pemisahan antara stirena-etilbenzena dan benzena-toluena dengan hasil atas dilanjutkan ke menara distilasi 3 dan hasil bawah dilanjutkan ke menara distilasi 2. Pada menara distilasi 2 terjadi pemisahan antara stirena dan etilbenzena dengan hasil atas berupa arus recycle dan hasil bawah berupa produk stirena dengan kemurnian 99,03%. Pada menara distikasi 3 terjadi pemisahan antara benzena dan toluena dengan hasil atas berupa produk benzena dengan kemurnian 99,51?n hasil bawah berupa produk toluena dengan kemurnian 95,13%.

Unit pendukung proses pabrik stirena meliputi unit pengadaan air yang berasal dari air laut dan PT. Krakatau Tirta Industri, unit steam, unit listrik yang berasal dari PT. Perusahaan Listrik Negara, unit udara tekan dan unit bahan bakar yang berasal dari PT. Pertamina. Saat memproduksi 1 kg produk meliputi unit pengadaan air sebesar 0,027 m3, steam sebesar 3,55 kg, udara tekan sebesar 0,036 m3, tenaga listrik sebesar 0,047 kWh, dan bahan bakar berupa IDO (Industrial Diesel Oil) sebesar 0,163 L dan HSD (High Speed Diesel) sebesar 0,006 L. Pabrik juga didukung laboratorium yang mengontrol mutu bahan baku dan produk serta bahan buangan pabrik berupa cairan dan gas. Hasil analisis ekonomi diperoleh, ROROI (Rate of Return on Investment) sebesar 44,97%, PBP (Pay Back Period) selama 2,03 tahun, DPBP (Discounted Payback Period) selama 2,36 tahun, DCFROR (Discounted Cash Flow Rate of Return) sebesar 21,51%, BEP (Break Event Point) 48,92%, dan SDP (Shut Down Point) 31,28%. Berdasarkan analisis ekonomi, pabrik ini layak dipertimbangkan untuk didirikan.