×
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keresahan penulis akibat teman sekampusnya yang berasal dari Timor Leste dirasa kurang berbaur dengan teman sekampus lainnya yang berasal dari Indonesia. Peneliti ingin menggali informasi terkait kendala yang dialami oleh mahasiswa asal Timor Leste dalam proses adaptasi di lingkungan Universitas Sebelas Maret. Selain itu, peneliti ingin menggali informasi terkait strategi yang digunakan mahasiswa asal Timor Leste dalam beradaptasi di Lingkungan Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini menggunakan teori akomodasi komunikasi oleh Giles et al. (1991). Akomodasi Komunikasi merupakan proses penyesuaian yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam cara berkomunikasi untuk mengurangi perbedaan atau menyamakan budaya di tempat yang mereka tempati. Teori akomodasi komunikasi berisikan tiga strategi dalam mengakomodasi lawan bicara yang memiliki perbedaan budaya. Tiga strategi ini yaitu konvergensi, divergensi, dan akomodasi berlebihan. Konvergensi merupakan sebuah strategi di mana individu beradaptasi terhadap perilaku komunikatif satu sama lain. Divergensi merupakan suatu strategi di mana individu mempertahankan unsur kebudayaannya untuk mempertahankan identitas budayanya. Akomodasi berlebihan merupakan label yang diberikan kepada seseorang yang dianggap berlebihan melakukan akomodasi kepada lawan bicaranya yang memiliki keterbatasan tertentu hingga disalah artikan atau dianggap meremehkan dan menjatuhkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Purposive sampling. Purposie Sampling merupakan desain pengambilan sampel nonprobabilitas di mana informasi yang dibutuhkan dikumpulkan dari kelompok orang dengan kriteria khusus. Peneliti menggunakan Teknik purposie sampling dengan tujuan untuk mendapatkan data yang akurat sesuai dengan yang peneliti inginkan. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel mahasiswa Timor Leste angkatan 2019-2020 karena pada saat penelitian dilakukan, mahasiswa Timor Leste yang sudah berada di solo paling lambat 2 tahun adalah mahasiswa angkatan 2020 dan 2019. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, serta analisis dokumen terkait. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi pola-pola akomodasi komunikasi yang digunakan, seperti strategi konvergensi, divergensi, dan akomodasi berlebihan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif. Sementara itu, validitas data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi data. Hasil penelitian menemukan bahwa mahasiswa Timor Leste menggunakan berbagai strategi akomodasi komunikasi untuk beradaptasi di lingkungan Universitas Sebelas Maret. Strategi konvergensi digunakan kepada seluruh instrument pendidikan di Universitas Sebelas Maret, yaitu dosen, teman sekampus, dan pegawai akademik. Di samping itu, strategi divergensi digunakan kepada beberapa pihak tertentu yang dirasa sudah akrab, terutama teman sekampus. Hal ini dikarenakan mengurangi potensi kesalahpahaman antara mahasiswa dengan dosen maupun pegawai akademik. Strategi akomodasi berlebihan juga digunakan sebagai strategi untuk mempelajari budaya jawa lebih mendalam. Hal ini digunakan hanya kepada teman sekampus yang dirasa sudah akrab.
