Ghefira Nur Fatimah. B0221032. 2025. Pemberdayaan dan Inklusivitas Difalitera.org: Kajian Sosiologi Sastra Robert Escarpit. Skripsi. Program Studi Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sebelas Maret.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana kegiatan produksi karya sastra Difalitera.org? (2) Bagaimana kegiatan distribusi karya sastra Difalitera.org? (3) Bagaimana kegiatan konsumsi karya sastra Difalitera.org? (4) Bagaimana peran dan karakteristik Difalitera memproduksi sastra dalam bentuk audio?

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kegiatan produksi karya sastra di Difalitera.org, mendeskripsikan kegiatan distribusi karya sastra di Difalitera.org, mendeskripsikan kegiatan konsumsi karya sastra di Difalitera.org, dan mengetahui peran dan karakteristik Difalitera dalam memproduksi sastra audio.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua informasi mengenai Difalitera.org, mulai dari produksi, distribusi, dan konsumsi karya sastra pada situs tersebut. Sementara itu, sumber data primer adalah hasil wawancara peneliti dengan pihak Difalitera dan narasumber yang menjadi konsumen karya sastra berupa proses konsumsi. Data sekunder berupa karya sastra yang diunggah pada Difalitera.org, media sosial Difalitera, beberapa buku dan artikel ilmiah yang berkaitan, dan referensi lain yang bersangkutan dengan teori sosiologi sastra Robert Escarpit. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara dan studi dokumen, dan teknik yang digunakan adalah teknik rekam, teknik catat, dan teknik pustaka. Teknik interpretasi data adalah dengan metode deskriptif analisis dengan cara mengumpulkan data, mendeskripsikannya, kemudian dianalisis, dan teori sosiologi sastra Robert Escarpit digunakan untuk menganalisis data yang sudah terkumpul.

Penelitian ini menghasilkan empat kesimpulan. (1) Pada proses produksi, Difalitera.org memberdayakan penyandang disabilitas netra untuk mengakses dan berkontribusi dalam karya sastra melalui kolaborasi dengan penulis dan pelatihan yang diberikan. (2) Distribusi karya sastra suara dilakukan secara daring melalui berbagai saluran, termasuk media sosial dan komunitas, dengan partisipasi aktif dari penyandang disabilitas netra. (3) Meskipun ditujukan untuk disabilitas netra, karya audio Difalitera juga diminati oleh pendengar dari berbagai latar belakang, menunjukkan keterlibatan emosional dan apresiasi terhadap kualitas narasi. (4) Difalitera menjadi model pemberdayaan berbasis komunitas yang menekankan kesetaraan dan inklusivitas, menjadikan sastra sebagai alat perjuangan sosial dan ruang perjumpaan antarmanusia yang setara.