Penelitian ini membahas bentuk dan proses pembentukan akronim bahasa Arab yang digunakan oleh santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Putri Kampus 1 dan 2. PMDG merupakan pondok pesantren modern yang menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar dan bahasa resmi dalam aktivitas sehari-hari santri. Penggunaan bahasa Arab yang intensif di lingkungan pondok telah memunculkan variasi bahasa baru. Variasi tersebut berupa akronim sehingga membentuk masyarakat bahasa yang eksklusif yang mencerminkan kreativitas linguistik dalam konteks sosial pesantren modern.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif-analitik. Pengumpulan data dilakukan melalui metode cakap dengan teknik cakap semuka, teknik catat, dan teknik rekam. Analisis data menggunakan metode padan ekstralingual dengan teknik pilah unsur penentu (PUP), teknik hubung banding menyamakan (HBS), dan teknik hubung banding memperbedakan (HBB).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa santri PMDG Putri menggunakan tiga bentuk akronim, yaitu: (1) akronim fi‘lī (kata kerja) sebanyak 2 data; (2) akronim ismī (nomina) sebanyak 20 data; dan (3) akronim washfī (kata sifat) sebanyak 7 data. Selain itu, analisis proses pembentukan akronim mengidentifikasi 22 pola pembentukan, yang terdiri atas 3 pola berdasarkan struktur pembentuk dari dua kata atau lebih, 16 pola berdasarkan struktur pembentuk frasa, serta 3 pola berdasarkan struktur pembentuk frasa yang mengalami perubahan fonologis.

Kata kunci: Akronim, Bahasa Arab, Bentuk Akronim, Proses Pembentukan Akronim, Pondok Modern Darussalam Gontor