Penelitian yang dilakukan mengkaji ketahanan pangan rumah tangga petambak di Kabupaten Brebes yang terdampak abrasi, di mana ketahanan pangan diartikan sebagai akses terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi. Akibat abrasi, masyarakat pesisir kesulitan memenuhi kebutuhan gizi, mendorong penelitian ini untuk mengetahui proporsi pengeluaran pangan, konsumsi energi, faktor sosial ekonomi yang memengaruhi konsumsi energi, serta mengevaluasi kondisi ketahanan pangan rumah tangga. Menggunakan metode deskriptif dengan penentuan lokasi purposif dan sampel snowball, data primer dan sekunder dikumpulkan melalui wawancara, pencatatan, recall 24 jam, dan dokumentasi. Hasilnya menunjukkan proporsi pengeluaran pangan sebesar 59,84% (cukup baik karena di bawah 60%), namun konsumsi energi rumah tangga masih kurang (79,87%). Faktor sosial ekonomi yang signifikan memengaruhi konsumsi energi adalah jumlah anggota keluarga dan pendapatan. Sebagaian besar rumah tangga petambak terdampak abrasi di Kabupaten Brebes sebesar 81,67?lum mencapai kondisi tahan pangan. Hal ini utamanya disebabkan oleh abrasi yang semakin memburuk, menyebabkan kerusakan tambak dan berkurangnya pendapatan utama tambak. Pendapatan yang minim memaksa sebagian besar rumah tangga untuk memprioritaskan pengeluaran pangan, yang pada akhirnya membatasi akses rumah tangga terhadap sumber gizi yang memadai.