Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Model pembelajaran yang menghasilkan kemampuan berpikir kreatif matematis dan komunikasi matematis siswa yang lebih baik , model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) atau model pembelajaran langsung. (2) Tingkatan self-regulated learning siswa yang menghasilkan kemampuan berpikir kreatif matematis dan komunikasi matematis, self-regulated learning tinggi, sedang, atau rendah. (3) Pada masing-masing model pembelajaran, tingkatan self-regulated learning yang menghasilkan kemampuan berpikir kreatif matematis dan komunikasi matematis yang lebih baik, self-regulated learning tinggi, sedang, atau rendah. (4) Pada masing-masing self-regulated learning, model pembelajaran yang menghasilkan kemampuan berpikir kreatif matematis dan komunikasi matematis siswa yang lebih baik, siswa yang dikenai model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) atau model pembelajaran langsung. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimentas semu (quasi experimental research) dengan populasi penelitian seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Tasikmadu tahun ajaran 2024/2025 yang terdiri dari tujuh kelompok kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling dan diperoleh sampel yaitu siswa kelas VII D sebagai kelas kontrol sebanyak 32 siswa dan siswa kelas VII E sebagai kelas eksperimen sebanyak 32 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes, angket, dan dokumentasi. Uji prasyarat meliputi uji normalitas multivariat dan univariat populasi serta uji homogenitas variansi dan matriks varian kovarian populasi. Uji keseimbangan menggunakan uji t dan diperoleh kesimpulan bahwa kedua populasi seimbang. Pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi multivariat dua jalan sel tak sama. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis dan komunikasi matematis yang dihasilkan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dan model pembelajaran langsung dimana pada kemampuan berpikir kreatif matematis maupun komunikasi matematis model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) lebih baik daripada model pembelajaran langsung. (2) Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis dan komunikasi matematis yang dihasilkan siswa dengan self-regulated learning tinggi, sedang, dan rendah dimana pada kemampuan berpikir kreatif matematis maupun komunikasi matematis siswa dengan self-regulated learning tinggi lebih baik daripada siswa dengan self-regulated learning sedang dan keduanya lebih baik daripada siswa dengan self-regulated learning rendah. (3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan self-regulated learning terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis dan kemampuan komunikasi matematis siswa yang berarti perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis dan kemampuan komunikasi matematis siswa pada setiap tingkatan self-regulated learning tidak bergantung pada jenis model pembelajaran yang digunakan. (4) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan self-regulated learning terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis dan kemampuan komunikasi matematis siswa. Hal ini berarti perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis dan kemampuan komunikasi matematis siswa pada setiap model pembelajaran tidak bergantung pada self-regulated learning yang dimiliki siswa.