Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat menganalisis pengaruh faktor demografi dan riwayat penyakit tidak menular terhadap gejala kecemasan pada lansia di panti werdha Solo Raya. Kecemasan merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang sering ditemukan terjadi pada lansia dan dapat mempengaruhi kualitas hidup serta kesejahteraan psikologis mereka. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pendekatan kuantitatif dengan analitik korelasional. Responden pada penelitian ini adalah 103 lansia yang tinggal di Panti Werdha di sekitar Solo Raya. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan secara langsung, mencakup faktor demografi (durasi lama tinggal, usia, jenis kelamin, status pendidikan, status pernikahan , status anak, status pekerjaan, dan kepemilikan asuransi kesehatan) serta riwayat penyakit tidak menular (diabetes, radang sendi, penyakit jantung, hipertensi, asma, dan gagal ginjal), dan kondisi gejala kecemasan yang diukur menggunakan skala GAI (Geriatric Anxiety Inventory). Analisis hipotesis dilakukan menggunakan uji regresi logistik biner. Pada hasil analisis ditemukan bahwa faktor demografi dan riwayat penyakit tidak menular (PTM) secara simultan mempengaruhi gejala kecemasan lansia (p=0.001), dengan nilai prediksi sebesar 44.9%. Selain itu, pada analisis tambahan ditemukan riwayat radang sendi (p=0.003) dengan OR= 5.60 (95% CI = 1.83-17.16) dan riwayat penyakit hipertensi (p=0.007) dengan OR= 4.59 (95% CI = 1.52-13.89) memiliki pengaruh secara parsial terhadap gejala kecemasan lansia. Meskipun penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang positif dalam pengembangan intervensi yang tepat dalam menangani kecemasan pada lansia, khususnya di panti werdha.