Penelitian ini mengkaji mengenai upaya perjuangan keadilan HAM masyarakat Pascareformasi dalam novel Laut Bercerita (2017) karya Leila S. Chudori menggunakan Sosiologi Sastra Alan Swingewood terfokus pada cermin masyarakat. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini meliputi (1) bagaimana latar sosiologis dan pemikiran Leila S. Chudori (2) bagaimana situasi sosial ketika karya sastra tersebut diterbitkan (3) bagaimana bentuk tata naratif teks dalam novel Laut Bercerita (2017) karya Leila S. Chudori (4) bagaimana cermin sosial yang ditunjukan pada novel Laut Bercerita (2017) karya Leila S. Chudori.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Objek material penelitian ini adalah novel Laut Bercerita (2017) karya Leila S. Chudori dan objek formalnya berupa refleksi masyarakat yang memperjuangkan keadilan HAM di Era Pascareformasi diwakili oleh pengarang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik membaca dan mencatat. Data-data dengan topik yang sama lalu dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan kajian Sosiologi Sastra Alan Swingewood.Hasil penelitian meliputi pola pikir Leila S. Chudori sebagai jurnalis dan pengarang yang tumbuh di lingkungan intelektual, seorang perempuan yang memiliki idelogi humanisme universal mengedepankan keadilan HAM bagi masyarakat yang termarginalkan. Leila melalui karyanya menunjukkan masih terdapat bentuk-bentuk ketidakadilan yang dialami keluarga korban pelanggaran HAM dalam memperjuangkan haknya. Keselarasan antara latar belakang sosiologis pengarang, konteks sosial saat novel diterbitkan, dan isi narasi menjadi bukti novel ini merupakan cermin masyarakat Pascareformasi yang mulai menikmati ruang kebebasan berekspresi. Laut Bercerita (2017) berfungsi sebagai dokumen kultural yang mencerminkan masyarakat Pascareformasi masih mengalami ketidakadilan HAM yang terus menuntut kejelasan, pengakuan, dan penyelesaian atas pelanggaran HAM yang belum terselesaikan secara tuntas oleh negara.